Kemarin yang lalu, entah kenapa tiba-tiba aku bermimpi dengan seseorang yg telah lama aku lupakan..
Kalo gk salah, dalam seminggu ada 3 kali aku mimpiin dia. Padahal, aku lg GAK mikirin dia. Cuma 1 orang yg ada dalam pikirinku saat itu yaitu "RS". Padahal yg kuharapkan seseorang yg masuk dalam mimpiku adalah dia. Tapi malah bukan dia yg masuk, dia adalah seseorang yg aku kenal sebelum aku mengenal "RS". Yaah, dia yg biasa aku panggil dimas. Aku gk tau kenapa tiba-tiba dia yg hadir?? Padahal, sebelum aku tidur aku berharap kepada Allah agar "RS" MASUK ke dalam mimpiku. Tapi kenyataanya TIDAK!! Kenapa ini??
Malah, malam sebelum aku berangkat ke palembang. Aku pun, mimpiin si dimas lagi.
Sebelumya aq ceritain sedikit siapa itu DIMAS. Nama aslinya sih bukan dimas, tapi disini aku gak ingin menyebutkan nama asli. Dimas itu adalah seorang pria yg dulu pernah aku suka. Kami kenal semenjak aku duduk di bangku kelas 3 SMA semester akhir. Teman sekolahku mengenalkan aku padanya. Dia pun kenal temanku dari komunitas radio amatir. Dan anehnya, saat teman sekolahku memberikan no handphonenya padaku, malah aku yg duluan menghubunginya. Padahal aku waktu itu pemalu dan pendiam. Tapi, aku gak tau kenapa tiba-tiba aku jadi wanita yg berani menghubunginya. Padahal aku belum kenal sama sekali dengan dia. Yang jelas pikiranku saat itu cuma iseng. Tapi, setelah itu malah berlanjut jadi temen.
Yaa, lama kelamaan timbullah rasa suka dan akhirnya berubah jadi sayang. Tapi, antara aku dan dia tidak memiliki hubungan yg istimmewa. Hanya teman tapi mesra. Sebenernya dia udah beberapa kali menawarkan aku untuk menjadi pacarnya. Cuma akunya, gak langsung menjawab secara langsung. Karena dia pun hanya berkata via sms bukan by phone. Ku pikir pria seperti ini gak gentleman atau pria yg gak berani menyatakan sesuatu. Pernah suatu ketika aku mengatakan padanya kalau bicara secara langsung itu lebih jelas daripada lewat kata-kata yg dirangkai via sms. Kalo gk salah dia waktu itu pernah bilang, nanti kapan-kapan aku telponin nia( ini seh kalo gk salah), soalnya ini udah lamaaaaaa buangeet.
Padahal aku dah nungguin banget dia ngomongin itu secara langsung FACE TO FACE atau BY PHONE. Tapi sepertinya dia gak pernah berani ngungkapin hal itu. Buktinya, beberapa bulan setelah itu dia ngungkapin lagi via sms. Akhirnya gak aku jawab lagi. Mungkin dikiranya aku saat itu sok jual mahal kali yaaaak. Padahal gak loo. Aku cuma mo ngetes dia, sejauh mana keberaniannya ngungkapin hal itu sama aku. Padahal, kami jg sering pergi keluar ber2( gak sering juga seeh). Padahal, itu harusnya jd momen buat dia untuk ngungkapin hal itu ke aku. Penah neh, suatu ketika dia ngajakin aku dinner diluar. Seharusnya itu jadi momen juga buat dia. Tapi, yg aku harapin bakal terjadi gk terjadi sama sekali. Akhirnya hubungan kami pun berjalan tanpa ikatan.
Dia itu juga orangnya suka MENGHILANG dan suka TIMBUL. Kadang ada kabarnya kadang juga gak ada kabarnya sampai beberapa bulan. Kalo menceritakan tentang dia, mungin kalo di kertas udah satu buku. Intinya, aku udah melupakan perasaanku tentang dia. Semenjak kenal "RS" aku gak pernah inget dia lagi.
Dan sekarang, aku gak pernah lagi ngejalin komunikasi dgn "RS".
Apa kabarya sekarang??
Sedang apa dia??
Bagaiman pekerjaannya??
Apakah masih suka menghadiri seminar di padang??
Apakah udah kecapai keinginannya buat beli vespa??
Walaupun gak ada hak buat aku sama sekali untuk merindukan, menanyakan kabar dari dia yg masih belum halal buat aku. Aku bukan NIA yg dulu lagi, yg merindukan, mencintai, menyayangi seorang laki-laki yg belum halal buat aku.NIA yg sekarang harus menjaga hatinya buat calon suamiku kelak. Aku harus menjadi wanita suci saat calon suamiku kelak meminangku. SUCI bukan hanya sekedar kevirginan seorang wanita, tapi SUCI dalam hati yg bersih yang terjaga dari cinta semu.
Dan untuk dia
Kali ini, aku hanya bisa diam. Kali ini aku hanya bisa mendoakannya sebagai sesama muslim dari jauh. Kalaupun kami berJODOH, pasti Allah akan mempertemukan kami dalam waktu yg tepat saat kami betul-betul siap dalam mengarungi bahtera Pernikahan.Tapi, kalaupun dia bukan jodohku, aku akan menyiapkan hatiku seikhlas mungkin dan menerima skenario yg dikasih Allah buat aku. Aku akan mempertebal kecintaanku pada Allah sampai saatnya tiba Allah akan mempertemukan aku dengan calon suamiku kelak. Aamiin